Abstract:
Istana Basa Paguruyung yang merupakan salah satu obyek wisata budaya yang berada di Kabupaten Tanah Datar, yang diungkapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Datar. Akan tetapi, pada kondisi aktual terdapat satu unsur wisata budaya yang belum dimanfaatkan secara optimal di Istana Basa Pagaruyung, yaitu pertunjukan seni.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang ditunjang dengan metode kualitatif. Metode penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang diteliti dengan berusaha mendapatkan dan menyampaikan fakta-fakta dengan jelas, teliti, dan lengkap (Silalahi, 2009:28). Sedangkan, pendekatan kualitatif menurut Morissan (2012:22) merupakan suatu peneltian yang mendalam (in-depth), berorientasi pada kasus yang berupaya menemukan data secara terperinci dari kasus tertentu. Dengan teknik penelitian etnografi yaitu suatu bentuk penelitian yang berfokus pada sosiologi yang dilakukan melalui observasi lapangan, yang mana fokus dalam penelitian tersebut terletak pada suatu masyarakat. Melalui teknik ini peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian etnografi disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian yang membahas mengenai gambaran pertunjukan seni di Istana Basa Pagaruyung yang mendukung aktivitas wisata budaya.
Dari hasil penelitian yang menggunakan konsep menurut Hughes (2000:19) "The Supply of performance art has several dimensions including people and venue", bahwa pertunjukan seni dibagi kedalam dua aspek yaitu people dan venue. Dalam komponen people sumber daya manusia di setiap sanggar seni yang berada di Kecamatan Tanjung Emas mencukupi kebutuhan dalam pengadaan pertunjukan seni di Istana Basa Pagaruyung, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, dalam komponen venue bahwa Istana Basa Pagaruyung belum memiliki lokasi permanen untuk pengadaan pertunjukan seni, pengelola hanya memanfaatkan lahan kosong untuk melaksanakan pertunjukan seni. Sehingga rekomendasi yang didapat yaitu Istana Basa Pagaruyung akan diadakan pertunjukan seni setiap hari sabtu dan minggu dan setiap hari perayaan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Kecamatan Tanjung Emas, serta memanfaatkan keragaman kesenian dan budaya tradisional Minangkabau. Selain itu, Istana Basa pagaruyung direkomendasikan untuk membangunan lokasi Seni Pertunjukan secara permanen dengan ketentuan tertentu.
Kata Kunci: Istana Basa Pagaruyung, Wisata Budaya, Pertunjukan Seni.