Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep dasar Experiential Marketing dan pelaksanaannya pada Saung Angklung udjo, serta menjelaskan
pengalamanyang di dapat oleh wisatawan terhadap produk wisata dari Saung Angklung
Udjo dalam aspek sense, feel, think, act dan relate. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data
menggunakan penelitian kepustakaan dan lapangan, yaitu dengan melakukan wawancara kepada pengelola Saung Angklung Udjo, melakukan observasi, serta menyebar kuesioner kepada responden, yaitu wisatawan yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo sebanyak 100 orang, yang ditentukan dengan teknik penentuan sampel menggunakan kacapi sampling. Teknik analisa data menggunakan analisa deskriptif, dengan menggunakan tabel distribusi fiekuensi dan kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan belum terdapat suatu perencanaan yang matang dalam konsep dasar Experiential Marketing (Experience plaform), yaitu penentuan segmen pasar yang belum jelas dan upaya proses yang belum beragam. Dengan visi sebagai pusat pendidikan budaya sunda, Saung Angklung Udjo memberikan janji (experiential value promise) yang dikemas dalam slogan Natura Culture, In Harmony, promosi sebagai etalase budaya sunda, pembangunan identifikasi Arumba serta pembangunan logo perusahaan. Implementasi konsep tersebut dilakukan dengan menlusun program bisnis perhrnjukan yang lebih sistematis, menambah fasilitas pendidikan serta membenahi struktur organisasi. Secara umum, Saung Angklung Udjo telah melaksanakan konsep experiential marketing dengan baik.